3 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Membuat Strategi Pemasaran Pasca Pandemi

18 October 2021 • By heppi

Ketika pandemi COVID-19 melanda pada awal tahun 2020, hampir semua bisnis perlu melakukan perubahan drastis pada setiap aspek strategi pemasaran mereka. Beberapa bisnis cukup sukses dan menunjukkan respon cepat yang out of the box, sementara yang lain berusaha untuk berpegang teguh pada status quo dan berharap pandemi akan mereda lebih cepat.

Beberapa contoh bisnis yang sukses beradaptasi adalah bisnis restoran. Mereka menawarkan menu frozen food yang dapat Sobat kreasikan di rumah serta lebih berfokus pada layanan take away dan pesan antar.

Selain itu, industri perfilman juga menunjukkan respon baik terhadap kondisi pandemi dengan mengalihkan pemutaran film secara online melalui platform streaming digital.

Strategi pemasaran pasca pandemi
3 hal yang perlu dipertimbangkan saat membuat strategi pemasaran pasca pandemi (Sumber: MING Labs)

Saat ini, mungkin kondisi pendemi sudah semakin membaik, tapi bukan berarti Sobat perlu kembali menggunakan strategi pemasaran yang lalu. Karena saat ini kita hidup di situasi yang baru, maka Sobat perlu merubah strategi pemasaran dengan mempertimbangkan kondisi pasca pandemi.

Jika Sobat sedang mulai memikirkan kembali strategi pemasaran pasca pandemi, berikut 3 hal yang perlu masuk dalam pertimbangkan membuat strategi pemasaran.

3 hal yang perlu dipertimbangkan ketika membuat strategi pemasaran pasca pandemi

Inovasi dan fleksibilitas

Mungkin salah satu pelajaran terbesar dalam pemasaran bisnis selama pandemi adalah inovasi dan fleksibilitas.

Bahwa bisnis yang lincah dan beradaptasi dengan cepat dalam merespons perubahan yang tidak terduga dapat terus bertahan bahkan malah semakin berkembang. Dua hal inilah yang harus terus dipegang teguh oleh setiap bisnis ketika membuat strategi pemasaran pasca-pandemi.

Salah satu fleksibilas yang perlu bisnis Sobat miliki adalah merubah bisnis Sobat menjadi beroperasi secara online untuk memudahkan konsumen membeli produk tanpa harus tatap muka. Selain untuk membatasi penularan virus, menurut W-Promote, akan ada peningkatan besar-besaran dalam pembelian e-commerce selama pandemi dan setelah pandemi sebesar 169%.

Fakta ini menuntut bisnis untuk memperkuat kehadiran online dan memberikan layanan konsumen online yang memuaskan bukan lagi suatu pilihan, tapi keharusan.

Empati

Sobat pasti setuju bahwa saat ini kita tidak hidup dalam kondisi yang sama seperti sebelum adanya pandemi Covid19. Untuk itu, karena saat ini kita sedang beradaptasi dengan kondisi yang baru, maka strategi pemasaran bisnispun juga harus beradaptasi. Salah satunya adalah tentang empati.

Empati di sini bukan hanya memahami bahwa semua proses bisnis mengalami perubahan. Namun, juga memahami bahwa kondisi konsumen pun berubah. Mulai dari prioritas produk yang ingin di beli, proses mengambil keputusan, anggaran berbelanja, hingga cara menjangkau konsumen.

Semua hal ini jika Sobat pelajari dan pahami dengan baik akan membantu Sobat membuat strategi bisnis yang lebih efektif dilakukan pada masa pasca pandemi.

Contoh strategi dengan penerapan empati adalah penerapan strategi ‘kesehatan’ dengan meyakinkan konsumen bahwa bisnis Sobat turut mendukung langkah pemerintah untuk menekan angka persebaran virus.

Bagaimana cara meyakinkan konsumen? Jika Sobat memiliki toko offline, salah satunya adalah dengan menyediakan tempat cuci tangan dan mengharuskan pengunjung untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki toko.

Penerapan strategi ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan bahwa mereka sedang membeli produk dari bisnis yang memiliki nilai-nilai positif.

Bagaimana jika Sobat tidak memiliki toko offline? Bagaimana cara menunjukkan bahwa Sobat juga turut membawa nilai hidup sehat dan juga mendukung pencegahan penyebaran virus Covid19?

Sobat dapat mengunggah konten yang menunjukkan tim bisnis Sobat bekerja sesuai protokol Kesehatan dengan memaki masker dan menjaga jarak. Atau jika bisnis Sobat berupa bisnis makanan, Sobat dapat mengunggah proses produksi yang memperlihatkan bahwa staff selalu menjaga kehigenisan makanan.

Berfokus pada konsumen

Cara lain untuk memperbaiki strategi pemasaran pasca pandemi agar lebih efektif dan efisien adalah dengan lebih berfokus pada target konsumen. Karena konsumen saat ini memiliki ekspektasi tinggi kepada brand dan konsumen mengetahui secara pasti kebutuhan yang mereka inginkan dan waktu kapan mereka ingin mendapatkannya.

Selain itu, permintaan akan personalisasi akan semakin tinggi. Konsumen ingin dilihat sebagai individu tunggal dan bukan sebagai mayoritas dengan kebutuhan yang sama. Untuk itu, tugas pemilik dan pemasar di sini adalah untuk mempelajari, menganalisis dan menafsirkan kebutuhan konsumen dan menuangkannya dalam strategi yang pemasaran.

Terakhir, akan ada saatnya nanti ketika kondisi dunia menjadi lebih baik dan semua orang tidak perlu lagi menggunakan masker. Namun, strategi pemasaran tetaplah harus fleksibel dan mampu merespons secara cepat perubahan kondisi lingkungan.

Membangun empati ke dalam nilai-nilai inti perusahaan Sobat dan benar-benar mengenal pelanggan akan membantu Sobat membangun strategi pemasaran pasca pandemi yang solid dan tak tergoyahkan.

Jika Sobat menyukai artikel ini dan tidak ingin ketinggalan artikel terbaru terkait bisnis serta tips&trik, Sobat dapat klik di sini.

Baca juga: Mengenal Customer Journey dan Manfaatnya untuk Bisnis Sobat

Bagikan kepada sobat lainnya

Download Aplikasinya