Setelah Sobat mendapatkan kandidat yang bagus dan merekrutnya menjadi bagian dari bisnis Sobat, pekerjaan Sobat sebagai HR belum selesai, masih ada banyak pekerjaan yang perlu Sobat lakukan, yaitu menjaga karyawan untuk tetap bekerja dengan baik dan menjaga retensi karyawan.
Menjaga motivasi karyawan bukanlah hal yang mudah. Dan menjaga motivasi karyawan juga tidak hanya tentang gaji, meskipun gaji juga termasuk salah satu faktor pendorong.

Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang memperngaruhi karyawan untuk tetap bertahan pada sebuah perusahaan, yaitu lingkungan kerja (20%) dan keinginan untuk diakui (13%).
Jika Sobat menginginkan karyawan Sobat untuk tetap memberikan performa yang baik bagi perusahaan, Sobat perlu menjaga dan meningkan motivasi mereka, berikut 5 cara menjaga motivasi karyawan yang dapat Sobat lakukan.
5 cara menjaga motivasi karyawan
Daftar isi
Minta karyawan untuk menyampaikan feedback
Apakah Sobat tau bahwa meminta karyawan untuk menyampaikan feedback akan membuat mereka memiliki persepsi yang baik pada Sobat?
Ketika Sobat sebagai pemilik ataupun sebagai manajer memberikan kesempatan dan tempat bagi karyawan untuk menyampaikan feedback mereka tentang perusahaan dan semua sistem di dalamnya, hal ini akan mengubah pandangan karyawan akan sebuah percakapan.
Mereka tidak lagi beranggapan bahwa saat rapat, karyawan hanya bertugas mendengarkan dan melaksanakan apapun hasilnya, tapi memahami bahwa perspektif mereka juga dapat memiliki peran penting untuk perusahaan atau bisnsi.
Strategi sederhana ini juga dapat meninggalkan kesan positif yang bertahan lama, dan membantu karyawan untuk membangun kepercayaan diri serta meningkatkan kepuasan karyawan.
Selain itu, karyawan yang merasa didengar memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk datang bekerja lebih awal dan bersedia untuk bekerja extra miles. Pekerjaan mereka tidak lagi dilihat hanya sebagai bagian dari pekerjaan karena sekarang mereka menggunakan hati dan pikiran dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Meminimalkan rapat untuk produktifitas yang lebih tinggi
Cara ini bukan berarti mengharuskan Sobat untuk meniadakan rapat. Rapat adalah hal yang penting, tapi jika intensitasnya terlalu sering, malah akan mengurangi fokus dan produktivitas karyawan.
Bahkan hal ini juga telah di teliti. Sebuah studi yang dilakukan oleh Igloo Software menemukan bahwa 47% karyawan menganggap rapat tidak produktif. Survei Harvard Business Review juga menemukan bahwa 65% manajer senior merasa rapat mengurangi kemampuan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, dengan 71% dari mereka merasa rapat adalah penggunaan waktu yang tidak produktif dan tidak efisien.
Untuk membuat rapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi semua pihak, buat jadwal rapat yang telah disetujui oleh semua karyawan. Mungkin bisa sebulan sekali pada awal atau akhir bulan untuk membicarakan hal-hal yang akan dikerjakan pada bulan berikutnya dan untuk melihat progress pekerjaan, Sobat dapat menanyakannya melalui pesan chat.
Menyediakan sumber daya untuk pertumbuhan dan pembelajaran profesional yang berkelanjutan
Berinvestasi pada karyawan adalah salah satu investasi terbaik yang dapat dilakukan perusahaan karena ini menunjukkan bahwa Sobat memikirkan kepentingan terbaik karyawan.
Namun sayangnya, banyak perusahaan khawatir bahwa waktu, energi, dan uang yang mereka investasikan untuk karyawan akan sia-sia ketika karyawan meninggalkan perusahaan.
Terlepas dari investasinya, berhentinya (resign) karyawan dari perusahaan adalah hal yang pasti, dan bergabungnya karyawan baru adalah hal yang normal. Tetapi ketika karyawan pergi dengan hubungan baik dan merasa seperti mereka dapat tumbuh bersama perusahaan, mereka secara tidak langsung menjadi agen pemasaran yang dapat meningkatkan citra bisnis Sobat.
Ketika karyawan merasa perusahaan tempat mereka bekerja bersedia berinvestasi untuk pertumbuhan pribadi mereka, karyawan tersebut akan lebih cenderung menginvestasikan waktu, energi, dan sumber daya mereka untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Proses ini menciptakan siklus umpan balik positif dari produktivitas yang dapat membawa bisnis apapun melalui tantangan yang dihadapi.
Tunjukan bahwa Sobat peduli pada karyawan
Karyawan tidak akan mengetahui bahwa perusahaan memedulikan mereka, jika perusahaan tidak menunjukkannya. Dan ketika karyawan mengetahui bahwa perusahaan peduli, mereka tidak lagi mempunyai alasan untuk mencari peluang kerja lain.
Menunjukkan kepedulian tidak berkata ‘terima kasih’ saat karyawan telah menyelesaikan pekerjaan mereka, meskipun hal ini adalah hal yang tetap perlu dilakukan.
Peduli terhadap karyawan berarti dengan sungguh-sungguh mendengarkan feedback mereka, memberi mereka pilihan dan alternatif tentang bagaimana mereka ingin bekerja, dan membiarkan mereka membuat keputusan tanpa adanya tekanan.
Dan saat perusahaan benar-benar peduli dengan karyawan mereka, keterlibatan karyawan dengan perusahaan akan meningkat drastis, dan retensi karyawan tetap terjaga. Faktor-faktor ini penting karena mempertahankan retensi karyawan dengan kinerja sangat baik adalah masalah besar terutama bagi bisnis kecil.
Berikan pujian di depan umum, kritik secara pribadi
Apakah Sobat pernah menerima kritik di depan banyak orang? Bagaimana rasanya? Pasti sangat malu, kan? Nah, itu juga yang dirasakan karyawan saat menerima kritik di depan umum.
Memberikan pujian dan kritik memang hal yang wajar, malah harus dilakukan untuk membuat karyawan mengetahui aspek-aspek yang perlu diperbaiki agar kedepannya kinerja menjadi lebih baik.
Namun, saat Sobat harus menyampaikan pujian dan kritik, perhatikan kembali cara dan tempat menyampaikannya, terutama saat akan menyampaikan kritik. Salah dalam tempat dan cara menyampaikan kritik akan membawa dampak besar bagi karyawan dan perusahaan.
Selain itu, selalu ingat untuk menyampaikan pujian kepada karyawan saat mereka telah menyelesaikan dan memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Akan lebih baik lagi jika dilakukan di depan umum.
Karena dengan memberikan pujian di depan umum, dapat meningkatkan kepercayaan diri baik secara individu ataupun tim
Menjaga motivasi karyawan adalah hal yang sulit, mengingat hal ini sangat berdampak bagi keberlangsungan bisnis. Karena karyawan yang memiliki motivasi tinggi akan memiliki keterlibatan besar juga dalam perusahaan.
Dengan motivasi tinggi, karyawan akan dengan sukarela memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan yang terbaik untuk bisnis.
Jika Sobat menyukai artikel ini dan tidak ingin ketinggalan artikel terbaru terkait bisnis serta tips&trik, Sobat dapat klik di sini.
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Retensi Karyawan Generasi Milenial