Ketika membahas tentang branding, ada cara mudah untuk menjelaskannya. Coba jawab apa yang langsung muncul dpikiran Sobat apabila melihat seorang pengendara motor dengan jaket berwarna hijau? Mungkin Sobat langsung berpikir “Oh, itu driver Gojek”. Atau ketika Sobat sedang ingin membeli barang secara online yang murah tanpa harus membayar ongkos kirim, mungkin Sobat akan langsung membuka aplikasi Shopee. Itulah yang dimaksud dengan branding. Persepsi konsumen tentang bisnis Sobat. Jadi, branding itu susah atau mudah? Ayo kita bahas sekarang.

Melihat penjelasan pada paragraf diatas, Sobat mungkin berpikir bahwa branding adalah hal yang mudah. Namun, pada kenyataannya, branding adalah hal yang sama sekali tidak mudah. Membutuhkan proses yang rumit, mulai dari menentukan tujuan branding, perencanaan strategi, bagaimana copy iklan yang cocok, hingga produksi. Waktu yang dibutuhkanpun relatif lama. Dan mungkin proses membentuk branding akan terjadi seterusnya selama bisnis tetap berjalan.
Untuk membuat proses membentuk branding yang kuat menjadi lebih mudah, Sobat perlu menghindari kesalahan di bawah ini.
3 Kesalahan umum saat membentuk branding
Daftar isi
Gagal menentukan strategi bisnis
Kesalahan umum nomor satu yang biasa dilakukan oleh mayoritas pebisnis adalah tidak meluangkan waktu dan melihat kembali tentang bisnis yang mereka miliki. Tanpa adanya pengetahuan mendalam tentang bisnis, maka Sobat tidak dapat merencanakan strategi yang tepat untuk membentuk branding yang kuat untuk bisnis Sobat.
Pengetahuan tentang industri dimana bisnis Sobat berada, bagaimana keadaan konsumen serta siapa saja kompetitornya akan dapat membantu Sobat memposisikan bisnis yang selanjutnya membantu Sobat menentukan dan membentuk branding yang kuat.
Tidak mengidentifikasi dan terhubung dengan audiens yang tepat sejak awal
Suka atau tidak, jenis branding yang menarik bagi Sobat mungkin belum tentu menarik bagi target konsumen Sobat. Untuk memastikan hal ini tidak terjadi, Sobat perlu menggali lebih dalam untuk mencari tau siapa target konsumen Sobat. Mulailah dengan dasar-dasarnya. Sobat perlu tahu berapa usia mereka, apa minat mereka secara umum, pekerjaan apa yang mereka lakukan, dan kondisi keuangan seperti apa yang mereka miliki.
Namun, yang lebih penting adalah memahami kebutuhan mereka yang paling mendesak dan bagaimana Sobat dapat memenuhinya. Saat Sobat memahami bagaimana layanan Sobat cocok dengan kebutuhan target konsumen Sobat, membentuk branding tidak lagi hal yang susah.
Konsistensi adalah kunci
Konsistensi sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen Sobat. Hal ini berarti menunjukkan bahwa Sobat benar-benar memberikan pelayanan seperti branding yang spbat bentuk
Dengan cara yang sama, konsistensi dapat membuat perbedaan besar untuk bisnis Sobat. Berlaku juga pada estetika seperti logo dan warna yang Sobat pilih untuk merepresentasikan bisnis Sobat. Selain itu berlaku juga untuk isi pesan pada konten Sobat, mulai dari posting blog hingga email bisnis.
Jika Sobat tidak konsisten, pelanggan Sobat akan kehilangan kepercayaan pada bisnis Sobat. Bagaimana konsumen bisa mengharapkan konsistensi dari layanan Sobat jika pesan dan fokus Sobat selalu berubah-ubah? Lebih buruknya lagi, mereka mungkin kehilangan minat pada Sobat atau malah melupakan bisnis Sobat karena identitas yang tidak konsisten dan sulit untuk diingat.
Seluruh proses bisnis sebenarnya tidak ada yang mudah. Begitu juga dengan membentuk branding yang kuat. Tapi, saat Sobat mengetahui beberapa kesalahan umum dalam membentuk branding dan menghindari kesalahan tersebut, maka proses membentuk branding yang kuat akan lebih mudah.
Itu dia penjelasan tentang apakah branding itu susah atau mudah, untuk membaca artikel lain terkait bisnis, Sobat dapat membacanya di sini.