Membahas Keuntungan dan Kelemahan Metode Pembayaran Cash on Delivery (COD)

23 June 2021 • By admin_it

Jika Sobat sering berbelanja online, pasti Sobat akrab dengan metode pembayaran Cash on Delivery (COD). Untuk itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas definisi serta keuntungan dan kelemahan dari sistem COD.

Cash on delivery
Membahas keunggulan dan kelemahan Cash on Delivery (Sumber: Freepik)

Apa itu COD?

Menurut Investopedia, Cash on Delivery (COD) adalah jenis transaksi di mana konsumen melakukan pembayaran saat produk sudah diterima.

Sistem COD ini disukai pembeli karena memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah memberikan konsumen waktu yang cukup untuk mengumpulkan uang sejumlah harga produk, sebelum melakukan pembayaran.

Selain itu, dengan sistem COD, konsumen juga dapat melihat langsung kualitas produk sebelum melalukan pembayaran kepada kurir pengantar barang.

Dengan banyaknya pro kontra tentang sistem COD, berikut di bawah adalah keuntungan dan kelemahan metode cash on delivery.

Keunggalan Cash on Delivery (COD)

Metode pembayaran yang fleksibel untuk konsumen

Sebagai konsumen, salah satu manfaat paling signifikan dari COD adalah dapat melakukan pembayaran setelah konsumen menerima produk. Dengan begitu, tidak ada risiko kehilangan uang.

Misalnya, saat berbelanja online Sobat melakukan pembayaran terlebih dahulu, dan penjual tidak mengirimkan produk, maka uang hasil jerih payah Sobat akan hilang begitu saja. Nah, dengan memilih metode pembayaran COD, Sobat tidak akan mengalami risiko seperti itu.

Tidak membutuhkan kartu kredit atau debit

Keuntungan signifikan lainnya dari cash on delivery adalah konsumen tidak membutuhkan kartu kredit atau debit.

Metode pembayaran ini sangat berguna bagi konsumen yang tinggal di daerah pinggiran kota atau pedesaan di mana banyak orang tidak menggunakan kartu. Dengan metode COD, pengiriman datang, konsumen memeriksa produk dan membayar, dan transaksi selesai. Hal ini membuat belanja online menjadi nyaman dan mudah.

Mengurangi resiko penipuan online

Dengan metode COD, keamanan dapat lebih dipertahankan. Konsumen tidak perlu memberikan informasi keuangan apa pun, seperti kartu debit, kartu kredit, atau detail rekening bank kepada penjual. Inilah salah satu alasan mengapa banyak pelanggan lebih memilih COD sebagai cara pembayaran yang disukai.

Baca juga: Kenapa Bisnis Sobat Harus Memiliki Metode Pembayaran Online

Kelemahan Cash on Delivery (COD)

Rentan terhadap kerugian

Kelemahan metode COD lebih banyak ditanggung oleh penjual. Salah satunya adalah membuat penjual rentan terhadap kerugian ketika pelanggan mengembalikan produk tanpa membayarnya.

Penjual telah banyak mengeluarkan biaya untuk melakukan pengemasan dan juga mengirimkan produk, tetapi akhirnya konsumen tidak jadi membeli. Hal ini menambah kerugian pendapatan penjual

Selain itu, ada hal yang lebih buruk dibandingkan dengan konsumen yang mengembalikan produk, karena ada banyak kasus penipuan yang terjadi menggunakan metode ini.

Jika konsumen tidak jadi membeli, maka setidaknya produk akan kembali ke penjual dan dapat dijual kembali. Namun, ada banyak kasus di mana produk telah sampai ke konsumen, tapi konsumen tidak mau membayar.

Kurir VS Pembeli

Apakah Sobat mengikuti berita tentang banyaknya pembeli yang melampiaskan kemarahannya kepada kurir antar karena produk yang dikirim oleh penjual tidak sesuai? Inilah salah satu kelemahan dari sistem COD.

Banyak pembeli yang salah memahami sistem COD dengan berpikir jika produk yang dikirim tidak sesuai, maka kurir yang harus bertanggung jawab. Padahal kurir di sini hanya bertugas untuk mengantar barang ke rumah dan menerima uang pembayaran.

Dan kalaupun ada kesalahan pengiriman, maka pembeli seharusnya langsung melakukan konfirmasi kepada penjual dan mengikuti aturan penggantian barang toko.

Sistem cash on delivery memang memicu pro kontra banyak pihak. Karena sistem ini tidak hanya melibatkan satu pihak saja.

Dan apapun pilihan yang diambil, baik tetap mengapdosi sistem COD ataupun tidak lagi menggunakan sistem tersebut, tetap akan ada pihak yang merasa dirugikan.

Sebagai jalan tengah, semua pihak terutama penjual dan pembeli sama-sama harus bertanggung jawab dan mengedukasi diri terkait sistem ini.

Para penjual produk, untuk meminimalisir adanya komplain harus melakukan quality check produk dan memastikan bahwa produk yang dikirim kepada pelanggan sudah benar.

Sedangkan pembeli, harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan pembayaran setelah menerima produk. Apabila tetap terjadi kesalahan, maka pembeli langsung melakukan konfirmasi kepada penjual dengan tetap menyelesaikan pembayaran terlebih dahulu, dan mengikuti kebijakan toko untuk langkah penukaran produk.

Untuk Sobat yang malas melakukan pembayaran melalui transfer ATM saat berbelanja online, Sobat dapat membayar melalui dompet digital Unitedpay. Sobat hanya perlu melakukan top up melalui Alfamart Group. Mudah dan lebih efisien, kan?

Apakah Sobat menyukai artikel ini? Apabila Sobat tidak ingin ketinggalan artikel terbaru terkait bisnis serta tips&trik, Sobat dapat klik di sini.

Baca juga: Hindari Melakukan 5 Hal Ini jika Sobat Baru Memulai Bisnis Online

Bagikan kepada sobat lainnya

Download Aplikasinya

Enable Notifications OK No thanks